Taman Tebing Breksi adalah sebuah tempat wisata alam di Yogyakarta yang berupa perbukitan batuan breksi. Batuan breksi adalah batuan sedimen yang terdiri dari fragmen-fragmen batu bersudut yang disemen oleh mineral. Batuan breksi di Taman Tebing Breksi berasal dari abu vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran. Tempat wisata ini merupakan bekas tambang yang dihentikan pada tahun 2014 dan ditetapkan sebagai Geoheritage Yogyakarta, yaitu sebuah warisan geologi yang memiliki nilai penting dalam bidang budaya, pendidikan, keilmuan, maupun estetika. Masyarakat setempat mendekorasi permukaan batuan breksi dengan relief dan ukiran yang menarik dan unik, seperti motif Dewi Sambi, wayang, burung garuda, dan lain-lain. Taman Tebing Breksi memiliki pemandangan indah, sejarah, dan budaya lokal yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Beberapa atraksi yang ditawarkan di Taman Tebing Breksi adalah:
- Relief wayang: Di ketinggian 30 meter, terdapat ukiran cerita pewayangan yang menceritakan kisah Ardjuna saat membunuh Buto Cakil serta pahatan naga yang memakai mahkota diikuti patung Semar yang berperut buncit. Relief wayang ini merupakan salah satu daya tarik dari tebing ini1
- Tlatar Seneng: Di sini, terdapat batu yang dibentuk melingkar untuk tempat pertunjukan event nasional. Untuk menuju ke Tlatar, dibangun anak tangga di sisi timur untuk wisatawan yang ingin naik ke tebing serta melihat Tlatar Seneng dan amfiteater2
- Spot foto: Di sini, disediakan 12 spot foto yang berupa pepohonan cantik, area bunga-bunga, rerumputan ilalang, sampai objek foto burung hantu jinak yang memang dikhususkan bagi wisatawan yang mau berfoto. Saat malam, lampu-lampu di Kota Yogyakarta sangat menawan untuk diabadikan. Saat matahari terbenam pun, lokasi ini menawarkan tampilan sunset yang top dengan senja jingga memukau dan tak akan terlupakan jika difoto dari ketinggian3
- Jalur putih kapur: Di sini, terdapat jalur putih kapur yang didominasi oleh warna putih dari batuan kapur. Kawasan ini termasuk jarang ditemui di tempat lain. Pemandangannya begitu indah dan anti-mainstream. Tak jauh dari jalur kapur putih, akan ditemukan kolam ikan berair hijau yang berisi aneka ikan koi dengan warna-warna yang cantik2