Tari Oglek khas Tuksono merupakan salah satu kesenian rakyat tradisional yang dipentasan secara berkelompok dengan jumlah personil 4 penari , 1 pawang dan 6 pengrawit.Tarian ini mengajak penonton untuk hidup rukun bersama dan mengajarkan saling menghargai perbedaan dalam hal apapun.
Tarian ini identik dengan tari Pacak Joggo dimana para penarinya menggunakan ikat kepleng, jarik sapit urang, celana panji, dengan mengendarai kuda kepang bersenjatakan pedang bambu. seiring dengan perkembangan jaman gending atau musiknya dapat menyesuaikan dengan gending kreasi baru yang tentunya tidak mengubah gerakan dasar tarian ini.
Mengenai inti alur cerita tarian ini mengambil kisah dari Babad Panji Asmara Bangun yang mengisahkan para prajurit yang berperang dalam perebutan tahta, kekuasaan, antara Arya Penangsang dan Raden Sutawijaya yang pada akhirnya dimenangkan oleh Raden Sutawijaya. Biasanya tarian oglek seperti ini ditampilakan saat ada acara seperti pernikahan, kelahiran, khitanan anak ataupun hajatan lainnya.